Thursday, August 27, 2009


Antara Kau dan Kehangatan Itu…Duhai Sahabat!

Seandainya senyum in bertaut selamanya
diraga..dijiwa…dan senantiasa menemani
Kala suka, duka, nyeri yang begitu perih
Akan cinta, kerinduan, bahkan ketika airmata menetes dipipi

Siapakah yang akan mengetahui
Tentang semua yg akan terjadi
Hikmah dari pertemuan….
Arti dari Pelukan…
Kehangatan itu begitu berarti bagiku

Kejujuran sang mata bahatin
Berbisik dan Mengucap ……perlahan…
“Tak ada lain yang aku cari, Jabat Erat hati ini..yg sempat kehilanganmu”

Dan tak ingin lagi melepaskan ikatan ini yg perlahan terajut kembali…

Thursday, August 20, 2009


PERPISAHAN YANG TERJADI
Bila kau harus pergi jauh dan takkan kembali
Aku mengerti dengan semua yang terjadi
Pastikan saja langkahmu agar tetap berarti
Sehangat pelukanmu di waktu hujan

Saat kau lambaikan tangan padaku
Kulihat wajahmu tampak tenang
Dan kau berbisik?
Inilah waktu yang tepat untuk kita berpisah?

Wednesday, August 19, 2009

KESEMPURNAAN HATI SANG PENYAIR

Senja di Pelabuhan Kecil

Ini kali tiada yang mencari cinta

Di antara gudang, rumah tua,

pada ceritaTiang serta temali.

Kapal,perahu tiada berlaut…

Luka hati semakin menganga

Mulai membusuk,dan bau anyir

Rasa pedih tak terperi

Begitu dalam luka ini

Tak berpangkal,tak berbatas

Sesak memenuhi rongga dada

Semakin lama semakin menindih kuat

tak tertahan

Gerimis mempercepat kelam.

Ada juga kelepak elang

Menyinggung muram,

desir hari lari berenang

Menemu bujuk pangkal akanan…

Sepi itu datang lagi

Menghujam hati dengan tajam

Menghimpit dan merusak jiwa,

Jiwa yang selalu kosong

Tanpa tahu penyebabnya

Tanpa tahu apa arti sepi

Tidak bergerak

Dan kini tanah dan air tidur hilang ombak

Tiada lagi. Aku sendiri.

Berjalan

Menyusur semenanjung, masih pengap harap

Sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan

Dari pantai keempat, sendu penghabisan bisa berdekap
Kepada kawan………….

Mungkinkah nyala lilin yang kecil

Menghangatkan badan yang dingin,

Membeku dan kaku

Tanpa nadi ,tanpa rasa

Tanpa nyawa,tanpa keindahan yang tersisa…

KESEMPURNAAN HATI SANG PENYAIR

Senja di Pelabuhan Kecil

Ini kali tiada yang mencari cinta

Di antara gudang, rumah tua,

pada ceritaTiang serta temali.

Kapal,perahu tiada berlaut…

Luka hati semakin menganga

Mulai membusuk,dan bau anyir

Rasa pedih tak terperi

Begitu dalam luka ini

Tak berpangkal,tak berbatas

Sesak memenuhi rongga dada

Semakin lama semakin menindih kuat

tak tertahan

Gerimis mempercepat kelam.

Ada juga kelepak elang

Menyinggung muram,

desir hari lari berenang

Menemu bujuk pangkal akanan…

Sepi itu datang lagi

Menghujam hati dengan tajam

Menghimpit dan merusak jiwa,

Jiwa yang selalu kosong

Tanpa tahu penyebabnya

Tanpa tahu apa arti sepi

Tidak bergerak

Dan kini tanah dan air tidur hilang ombak

Tiada lagi. Aku sendiri.

Berjalan

Menyusur semenanjung, masih pengap harap

Sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan

Dari pantai keempat, sendu penghabisan bisa berdekap
Kepada kawan………….

Mungkinkah nyala lilin yang kecil

Menghangatkan badan yang dingin,

Membeku dan kaku

Tanpa nadi ,tanpa rasa

Tanpa nyawa,tanpa keindahan yang tersisa…

Tuesday, August 4, 2009

TEMAN DAN SAHABATKU

Untukmu teman ku salam perkenalan terindah kusapa dirimu lewat kata-kata lewat surat perkenalan aku datang kuingin melukis namamu dialbum kenangan ku yakni dipikiran dan hatiku ku ingin pula menjadikan kenyataan semua kenangan itu dari sejuta impian dan harapan kaulah teman kaulah sahabat.
Teman dan sahabatku jangan lah hari-hari kita berlalu lebih cepat dari seorang pelari dan hilang tanpa sebuah kisah jangan pula hari-hari kita seperti bayang-bayang memanjang dan berakhir tanpa harapan.
Teman dan sahabatku bila kelak terwujud mimpi dan harapan bahwa kita adalah sahabat bukan kah ini sebuah kisah harapan tuk saling bertukar fikiran dan pendapat.

BY:LIDYA WEHTI