KESEMPURNAAN HATI SANG PENYAIR
Senja di Pelabuhan Kecil
Ini kali tiada yang mencari cinta
Di antara gudang, rumah tua,
pada ceritaTiang serta temali.
Kapal,perahu tiada berlaut…
Luka hati semakin menganga
Mulai membusuk,dan bau anyir
Rasa pedih tak terperi
Begitu dalam luka ini
Tak berpangkal,tak berbatas
Sesak memenuhi rongga dada
Semakin lama semakin menindih kuat
tak tertahan
Gerimis mempercepat kelam.
Menyinggung muram,
desir hari lari berenang
Menemu bujuk pangkal akanan…
Sepi itu datang lagi
Menghujam hati dengan tajam
Menghimpit dan merusak jiwa,
Jiwa yang selalu kosong
Tanpa tahu penyebabnya
Tanpa tahu apa arti sepi
Tidak bergerak
Dan kini tanah dan air tidur hilang ombak
Tiada lagi. Aku sendiri.
Berjalan
Menyusur semenanjung, masih pengap harap
Sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
Dari pantai keempat, sendu penghabisan bisa berdekap
Kepada kawan………….
Mungkinkah nyala lilin yang kecil
Menghangatkan badan yang dingin,
Membeku dan kaku
Tanpa nadi ,tanpa rasa
Tanpa nyawa,tanpa keindahan yang tersisa…
No comments:
Post a Comment